Pada awalnya, Hindu-Budha memasuki Indonesia melalui
hubungan perdagangan dengan para pedagang Hindia. Pada masa ini juga disebut
sebagai akhir dari masa prasejarah di Indonesia karena manusia pada jaman ini
sudah ditemukan tulisan dan manusia mulai mengenal peradaban. Para pedagang ini
tidak semata-mata hanya menjual barang dagangan mereka, tetapi juga menyebarkan
agama dan budaya-budaya mereka, khususnya pada bidang kesenian. Baik pada seni
rupa, sastra, maupun seni pada bangunan yang kemudian diterapkan dalam
pembuatan candi
Candi dalam istilah bahasa Indonesia diartikan sebagai
bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan masa lalu pada zaman Hindu-Budha.
Selain sebagai tempat ibadah, candi juga diartikan sebagai replika tempat
tinggal para dewa. Dan pesan-pesan yang ada di relief candi tak lepas dari
unsur religi.
Relief adalah seni pahat atau ukiran timbul yang memiliki
nilai estetika, dan nilai religi. Karena selain memperindah candi dengan
berbagai bentuk ukiran-ukirannya juga menceritakan tentang kehidupan masyarakat
pada saat itu. Relief pada candi tidak langsung bertuliskan cerita, tetapi
dalam bentuk simbol-simbol atau biasanya dalam bentuk makhluk hidup seperti
manusia, hewan atau juga benda mati.
Bagian-bagian pada candi :
a. Kaki candi
kaki
candi melambangkan kehidupan dunia bawah yang masih dikuasai oleh nafsu.
Bagian kaki candi biasanya berbentuk persegi.
b. Badan candi
di bagian
tubuh candi terdapat relung yang berada di dinding di dekat pintu masuk
candi. Dan berisi arca-arca yang diletakkan di dalam relung-relung tersebut.
Dan tubuh candi biasanya terdiri dari bilik-bilik yang juga berisi arca-arca.
c. Atap candi
Atap
candi melambangkan dunia atas atau tempat para dewa. Atap pada candi umumnya
berbentuk lingkaran besar pada dasarnya dan semakin ke atas semakin kecil, dan
di dalamnya dibei rongga yang dimaksudkan sebagai tempat bersemayam para dewa.
Fungsi Candi
Candi
berfungsi sebagai tempat pemakaman raja, dan juga digunakan sebagai tempat pemujaan
roh nenek moyang tau pemujaan kepada dewa. Ini bisa dilihat dari adanya
selasar. Selasar adalah lantai yang berada pada bagian tubuh candi. Selasar ini
digunakan sebagai tempat melakukan pradaksina (memutari candi searah jarum
jam), ini dimaksudkan dengan membaca relief searah jarum jam, dipercaya mereka
sedang berdoa kepada dewa. Selasar juga digunakan sebagai tempat melakukan
prasawiya (memutari candi berlawanan arah jarum jam), ini dimaksudkan dengan
membaca relief berlawanan dengan arah jarum jam, mereka sedang mendoakan nenek
moyang mereka.
0 komentar:
Posting Komentar